Re: PENGENDAPAN | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; text-indent:-.5in; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-indent:-.5in; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-indent:-.5in; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-indent:-.5in; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-indent:-.5in; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-left:.5in; text-indent:-.5in; line-height:150%;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:87653487; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1207243382 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} -->
1. Jika daya hantar yang dimiliki suatu ion itu besar maka waktu yang diperlukan semakin cepat atau besra sehingga jumlah kristal yang terbentuk banyak dengan ukuran kecil, pada tahap ini nukleasi lebih dominan, sedangkan jika daya hantar yang dimiliki suatu ion itu kecil maka waktu yang diperlukan semakin lambat atau kecil sehingga jumlah kristal yang terbentuk sedikit dengan ukuran besar. 2. a) Pengendapan dengan pengaturan pH Pemisahan cara ini dapat dilakukan dalam tiga kategori, yakni (a) larutan dibuat dalam suasana asam kyat relatif pekat (b) larutan dibuat bufer pada pH menengah dengan pereaksi NH3 / NH4Cl, dan (c) larutan dibuat bufer pada pH tinggi dengan pereaksi CH3COOH/ CH3COONH4, NaOH/Na2O2. Pengendapan atas dasar pengaturan pH disajikan pada tabel 1 berikut ini. Tabel Pemisahan cara pengendapan berdasarkan pengaturan pH.
b) Pengendapan dengan pereaksi sulfide Pemisahan dengan cara ini didasarkan pada perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam-asam encer dan dalam amonium polisulfida kuning. Pengaturan pH cara sulfida menjadi selektif, spesifik dan sensitif. Sebagai peraksi dapat digunakan gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih aman. Keuntungan pengendapan dengan pereaksi sulfida ialah cukup selektif, spesifik, sensitif dan variasi kation yang diendapkan cukup luas. Tabel 2.2. berikut ini akan lebih memperjelas pemisahan dengan pereaksi sulfida.
c) Pengendapan dengan peraksi organik Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Untuk mendapatkan pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses pengendapannya. Keuntungan pereaksi organik ini adalah: 1) masa molekul relatifnya besar, ion logam dalam jumlah yang kecilpun masih dapat diendapkan , 2) cukup spesifik, 3) endapan yang dipewroleh umumny sukar larut dalam air, 4) stabil karena terbentukknya kompleks khelat. Contoh pereaksi organik dapat dilihat pada tabel berikut Tabel Contoh Zat Pengendap Organik
d) Pengendapan Dengan Elektrodeposisi Elektrodeposisi (pengendapan secara elektrolitik) merupakan suatu cara yang sangat berguna untuk penyempurnaan pemisaahan. Dalam proses ini spesies yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen yang tidak diperlukan dari suatu campuran diisolasi sebagai fasa kedua. Cara ini menjadi lebih efektif jika besarnya potensial elektroda yang digunakan dapat dikontrol pada tingkat yang telah ditentukan sebelumnya. Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis . Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa, sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.Potensial yang diperlukan untuk penurunan konsentrasi ion logam pada tingkat yang diinginkan dapat dihitung langsung dari data polarografiknya |
Re: PENGENDAPAN | |
1. semakin lama waktu yg dibutuhkan dalam pembentukan kristal, maka konduktivitasnya rendah, karena ukuran kristal yg terbentuk besar, sehingga menghalangi geraknya elektron. semakin cepat waktu yg diperlukan dalam pembentukan kristal, maka konduktivitasnya tinggi, karena ukuran kristal yg terbentuk kecil dan banyak, sehingga gerak elektron lebih bebas. |
Re: PENGENDAPAN | |
untuk contoh2 dari metode proses pegendapan, saya sependapat dengan ivon fatmala fiska dan agustia catur.. |
Re: PENGENDAPAN | |
<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:35.7pt; margin-bottom:.0001pt; text-indent:-17.85pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-left:35.7pt; text-indent:-17.85pt; line-height:150%;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} -->
1. Pada Kurva dijelaskan bahwa semakin kecil daya hantar, semakin lama waktu yang diperlukan dalam proses pengendapan. Dengan demikian, akan terjadi perubahan fasa dari fase nukleasi menuju fase pertumbuhan tetapi fase pertumbuhan lebih dominan. Fase pertumbuhan ini mempengaruhi ukuran kristal yang terbentuk, dengan menurunnya daya hantar dan waktu, ukuran kristal yang terbentuk semakin besar. Sebaliknya saat daya hantar besar waktu yang digunakan dalam proses pengendapan juga semakin cepat, tahap nukleasilah yang lebih dominan (pada larutan super jenuh). 2. Pengendapan dapat dilakukan dengan cara: 1. Pengendapan dengan pengaturan pH Pengendapan dapat dilakukan dengan pengaturan keasaman mulai dari pH yang Sangat rendah samapai dengan pH tinggi. Pemisahan cara ini dapat dilakukan dalam tiga kategori, yakni (a) larutan dibuat dalam suasana asam kuat pekat (b) larutan dibuat bufer pada pH menengah dengan pereaksi NH3 / NH4Cl, dan (c) larutan dibuat bufer pada pH tinggi dengan pereaksi CH3COOH/ CH3COONH4, 2. Pengendapan dengan pereaksi sulfida a) Didasarkan pada perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam-asam encer dan dalam amonium polisulfida kuning. b) Pengaturan pH cara sulfida menjadi selektif, spesifik dan sensitif. Sebagai peraksi dapat digunakan gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih aman. c) Keuntungan pengendapan dengan pereaksi sulfida ialah cukup selektif, spesifik, sensitif dan variasi kation yang diendapkan cukup luas. 3. Pengendapan dengan peraksi organik
|
Re: PENGENDAPAN | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1. Semakin kecil daya hantar, akan semakin lama waktu yang digunakan untuk proses pengendapan. Akibatnya, akan terjadi perubahan fase nukleasi menuju fase pertumbuhan yang lebih dominan. Fase pertumbuhan ini berpengaruh pada ukuran kristal yang terbentuk. Semakin besar kristal yang terbentuk, konduktivitas atau daya hantar akan semakin menurun. 2. Metode yang digunakan dalam proses pengendapan a. Pengendapan dengan pengaturan pH Kelarutan hidroksida, oxida dan asam dari berbagai macam unsur memiliki perbedaan yang cukup besar, hal ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan pemisahan dengan cara pengendapan. Pengendapan dapat dilakukan dengan pengaturan keasaman mulai dari pH Sangat rendah samapai dengan pH tinggi. Pemisahan cara ini dapat dilakukan dalam tiga kategori, yakni (a) larutan dibuat dalam suasana asam kyat relatif pekat (b) larutan dibuat bufer pada pH menengah dengan pereaksi NH3 / NH4Cl, dan (c) larutan dibuat bufer pada pH tinggi dengan pereaksi CH3COOH/ CH3COONH4, NaOH/Na2O2. Pengendapan atas dasar pengaturan pH disajikan pada tabel 1 berikut ini. Tabel Pemisahan cara pengendapan berdasarkan pengaturan pH.
b. Pengendapan dengan pereaksi sulfida Pada umumnya ion-ion logam membentuk senyawa-senyawa sulfida tak larut kecuali ion-ion logam alkali dan alkali tanah. Pemisahan dengan cara ini didasarkan pada perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam-asam encer dan dalam amonium polisulfida kuning. Pengaturan pH cara sulfida menjadi selektif, spesifik dan sensitif. Sebagai peraksi dapat digunakan gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih aman. Keuntungan pengendapan dengan pereaksi sulfida ialah cukup selektif, spesifik, sensitif dan variasi kation yang diendapkan cukup luas. Tabel berikut ini akan lebih memperjelas pemisahan dengan pereaksi sulfida.
c. Pengendapan dengan pereaksi organik Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Untuk mendapatkan pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses pengendapannya. Keuntungan pereaksi organik ini adalah: 1) masa molekul relatifnya besar, ion logam dalam jumlah yang kecilpun masih dapat diendapkan , 2) cukup spesifik, 3) endapan yang dipewroleh umumny sukar larut dalam air, 4) stabil karena terbentukknya kompleks khelat. Contoh pereaksi organik dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut Tabel Contoh Zat Pengendap Organik
d. Pengendapan Dengan Elektrodeposisi Elektrodeposisi (pengendapan secara elektrolitik) merupakan suatu cara yang sangat berguna untuk penyempurnaan pemisaahan. Dalam proses ini spesies yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen yang tidak diperlukan dari suatu campuran diisolasi sebagai fasa kedua. Cara ini menjadi lebih efektif jika besarnya potensial elektroda yang digunakan dapat dikontrol pada tingkat yang telah ditentukan sebelumnya. Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis . Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa, sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.Potensial yang diperlukan untuk penurunan konsentrasi ion logam pada tingkat yang diinginkan dapat dihitung langsung dari data polarografiknya. |
Re: PENGENDAPAN | |
untuk no.2 sama dengan saudari ivon dan agustia. cuma sedikit menambahkan beberapa contoh.
|
Re: PENGENDAPAN | |
1. menurut saya, semakin cepat waktu pengendapan maka bibitnya semakin banyak dan ukuran partikelnya semakin kecil-kecil. hal ini menyebabkan konduktivitasnya semakin besar karena semakin kecil ukuran partikel maka mobilitas partikelnya semakin besar sehingga semakin mudah menghantarkan listrik. sebaliknya, semakin lambat waktu pengendapan, maka bibitnya semakin sedikit tetapi pertumbuhannya tinggi sehingga ukuran partikel menjadi besar-besar. hal ini menyebabkan konduktivitasnya semakin rendah karena semakin besar ukuran partikel, mobilitas partikelnya semakin rendah sehingga semakin sulit menghantarkan listrik. 2. Beberapa metode yang digunakan dalam proses pengendapan : a. pH b. Penambahan sulfida c. Reaksi dengan pereaksi organik d. Elektrodeposisi Berikan contohnya masing-masing! a. Metode pengaturan pH Dapat dilakukan dengan pengaturan pH larutan dari pH rendah ke pH sangat tinggi. pengaturan pH pada proses pengendapan sangat penting karena hasil pengendapan menjadi lebih selektif, spesifik dan sensitif. Dengan mengatur pH, kita dapat membuat kristal sesuai yang kita inginkan. Pemisahan cara ini dapat dilakukan dalam tiga kategori, yakni (a) larutan dibuat dalam suasana asam kyat relatif pekat (b) larutan dibuat bufer pada pH menengah dengan pereaksi NH3 / NH4Cl, dan (c) larutan dibuat bufer pada pH tinggi dengan pereaksi CH3COOH/ CH3COONH4, NaOH/Na2O2. b. Penambahan Sulfida Perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam encer dan amonium polisulfida kuning menjadi dasar pemisahannya. Pengaturan pH menjadi kunci utama pemisahan dengan pengendapan melalui penambahan pereaksi sulfida. Sebagai peraksi dapat digunakan gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih aman. c. Reaksi dengan pereaksi organik Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Untuk mendapatkan pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses pengendapannya. Keuntungan dari menggunakan pereaksi organik yaitu karena Mr nya besar, ion logam dalam jumlah yang sangat kecilpun masih dapat diendapkan. Selain itu, hasilnya cukup spesifik dan endapan yang diperoleh umumnya sukar larut dalam air. Menggunakan pereaksi organik hasilnya juga stabil karena terbentuknya komplek khelat. d. Elektrodeposisi Elektrodeposisi merupakan suatu cara yang sangat berguna untuk penyempurnaan pemisahan. Dalam proses ini, spesies yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen yang tidak diperlukan dari suatu campuran. Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis . Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa, sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.Potensial yang diperlukan untuk penurunan konsentrasi ion logam pada tingkat yang diinginkan dapat dihitung langsung dari data polarografiknya. |
Re: PENGENDAPAN | |
<!-- @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } -->
1.Pengaruh daya hantar terhadap lamanya pembentukan kristal: Pada pembentukan kristal,terdapat 2 tahap yakni tahap nukleasi dan tahap pertumbuhan . Pembentukan kristal terjadi saat konsentrasi zat terlarut jauh lebih tinggi daripada konsentrasi larutan jenuhnya. Adanya konduktivitas mendorong laju nukleasi. Pada awalnya, konduktivitas tinggi, tahap nukleasi lebih dominan, dalam waktu pendek dihasilkan jumlah kristal banyak dengan ukuran kecil. Setelah beberapa waktu, konduktivitas rendah (titik akhir nukleasi), tahap pertumbuhan mendominasi dengan waktu yang lambat dan dihasilkan sejumlah kecil kristal dengan ukuran besar. Pada tahap pertumbuhan terjadi penurunan konduktivitas secara tajam disebabkan pengurangan jumlah ion yang hadir dalam larutan. Pada keadaan super jenuh, konduktivitas tinggi, nukleasi mendominasi. Lama kelamaan kejenuhan larutan turun,konduktivitas turun, tahap pertumbuhan dominan. a. Pengaturan pH <!-- @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } --> Dalam metode ini dilakukan pengaturan pH larutan dari pH rendah ke pH sangat tinggi. pengaturan pH pada proses pengendapan sangat penting karena hasil pengendapan menjadi lebih selektif, spesifik dan sensitif. Dengan mengatur pH, kita dapat membuat kristal sesuai yang kita inginkan. b. Penambahan sulfida <!-- @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } --> Perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam encer dan amonium polisulfida kuning menjadi dasar pemisahannya. Pengaturan pH menjadi kunci utama pemisahan dengan pengendapan melalui penambahan pereaksi sulfida. Sebagai peraksi dapat digunakan gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih aman. c. Reaksi dengan pereaksi organik <!-- @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } --> Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Untuk mendapatkan pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses pengendapannya. Keuntungan dari menggunakan pereaksi organik yaitu karena Mr nya besar, ion logam dalam jumlah yang sangat kecilpun masih dapat diendapkan. Selain itu, hasilnya cukup spesifik dan endapan yang diperoleh umumnya sukar larut dalam air. Menggunakan pereaksi organik hasilnya juga stabil karena terbentuknya komplek khelat. d. Elektrodeposisi <!-- @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } --> Elektrodeposisi merupakan suatu cara yang sangat berguna untuk penyempurnaan pemisahan. Dalam proses ini, spesies yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen yang tidak diperlukan dari suatu campuran. Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis . Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa, sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.Potensial yang diperlukan untuk penurunan konsentrasi ion logam pada tingkat yang diinginkan dapat dihitung langsung dari data polarografiknya.
|
Re: PENGENDAPAN | |
1. kurva konduktivitas vs waktu pada awalnya terdapat banyak nukleat yang dapat berupa ion-ion. ion-ion tersebut dapat berperan sebagai agen pembentuk kristal(cluster). pada mulanya, nukleat berupa ion-ion dengan konduktivitas tinggi. seiring bertambahnya waktu maka nukleat-tersebut akan tumbuh menjadi kristal yang memiliki susunan tertentu dan memiliki gerakan yang terbatas, sehingga menyebabkan konduktivitas menurun. hal ini nampak pada gambar kurva yang semakin menurun konduktivitasnya seiring berjalannya waktu dari proses nukleasi sampai pertumbuhan kristal. 2. contoh-contoh metode pengendapan ada 4 cara yang dapat dilakukan dalam pemisahan dengan metode pengendapan : a. pengaturan pH b. penggunaan pereaksi sulfida c. penggunaan pereaksi organik d. elektrodeposisi untuk no.2 ini jawaban saya sama dengan jawaban saudari agustia. tapi saya masih bingung, apa bedanya elektrodeposisi dengan elektrolisis ? karena kalau dibaca-baca langkah2 kerjanya mirip, apa itu sama ? |
Re: PENGENDAPAN | |
1. Jika daya hantar semakin besar, maka waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan kristal makin cepat, waktu yang cepat ini menyebabkan jumlah nukleat yang terbentuk semakin banyak tetapi berukuran kecil. Jika daya hantar semakin kecil, maka waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan kristal makin lama, waktu yang lama ini menyebabkan jumlah nukleat yang terbentuk sedikit tetapi berukuran besar karena kristal cenderung mengalami pertumbuhan. 2. Contoh metode pengendapan: a. Dengan mengontrol pH Memisahkan Fe(III) dari campurannya dengan logam-logam alkali menggunakan larutan buffer pada pH menengah dengan pereaksi NH3/NH4Cl. Pada pemisahan ini Fe(III) akan mengendap dan logam-logam alkali tetap berada dalam larutan. b. Dengan penambahan sulfida Memisahkan ion Pb2+ dari larutan-larutan yang juga mengandung ion Mn2+,Fe2+ dengan mengalirkan gas H2S dengan konsentrasi masing-masing ion, konsentrasi H2S, dan suasana asam tertentu c. Reaksi dengan pereaksi organik Memisahkan Ni(II) dalam larutan buffer asetat dengan pereaksi dimetilglioksim. d. Dengan elektrodeposisi Memisahkan logam Pb dari larutan yang mengandung logam-logam alkali tanah menggunakan katoda raksa. Logam Pb akan mengendap secara baik pada katoda raksa dan logam-logam alkali tanah akan tertinggal di dalam larutan. |
Re: PENGENDAPAN | |
Semakin lama waktu proses dan daya hantar turun maka akan terjadi perubahan fase dari nukleasi ke pertumbuhan. semakin menurun daya hantar dan semakin lama waktu, maka ukuran kristal yang terbentuk akan semakin besar. Pengendapan adalah pemisahan yang didasarkan pada perbedaan kelarutan anatara analit (komponen yang dicari) dengan zat-zat atau komponen lain yang tidak diinginkan. Pemisahan cara ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yakni: 1) Pengaturan pH, 2) Penambahan pereaksi sulfida, 3) Penambahan pereaksi anorganik, 4) Penambahan pereaksi organik dan 5) Elektrodeposisi. Pengendapan dengan pengaturan pH berdasarkan atas dasar perbedaan kelarutan yang cukup besar dari hidroksida-hidroksida, oksida-oksida dan asam-asam dari berbagai unsur. Pengendapan dapat dilakukan dengan pengaturan pH larutan dari pH sangat rendah sampai sangat tinggi. Contohnya adalah pereaksi Buffer NH3/NH4Cl; komponen yang mengendap Fe(III),Cr(III),Al(III); komponen yang tidak mengendap Logam-logam alkali dan alkali tanah Mn(II), Cu(II), Zn(II), Ni(II), Co(II) Perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam-asam encer dan amonium polisulfida kuning menjadi dasar pemisahan. Pengaturan pH menjadi kunci utama pemisahan dengan pengendapan melalui penambahan pereaksi sulfida. Contohnya : unsur As(V),As(III),Sb(V), dan Sb(III) ; kondisi untuk pengendapan HCl 3 M, HCl 0,3 M pada bufer sampai pH = 6 dengan asetat; kondisi untuk tidak terjadi pengendapan pada Bufer sampai pH = 6 dengan asetat Pereaksi dengan reagen organik adalah Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Untuk mendapatkan pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses pengendapannya. Keuntungan pereaksi organik ini adalah: 1) masa molekul relatifnya besar, ion logam dalam jumlah yang kecilpun masih dapat diendapkan , 2) cukup spesifik, 3) endapan yang dipewroleh umumny sukar larut dalam air, 4) stabil karena terbentukknya kompleks khelat. Contohnya pereaksi Dimetilglikosim ; logam yang diendapkan Ni (II) dalam NH3 atau Buffer asetat; Pd(II) dalam HCl Elektrodeposisi merupakan suatu cara yang sangat berguna untuk penyempurnaan pemisahan. Pemisahan dilakukan dengan elektrolisis dengan spesies zat yang mudah direduksi diendapkan pada katoda.contohnya Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis . Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa, sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.
|
Re: PENGENDAPAN | |
Diskusi yang nomor 2: Metode yang digunakan dalam proses pengendapan : a. Pengendapan dengan pengaturan pH Pengaturan keasaman mulai dari pH Sangat rendah samapai dengan pH tinggi. Contoh: Misalkan kita akan memisahkan logam timah / Sn(IV) maka kita dapat menggunakan pereaksi HNO3 pekat panas, logam timah / Sn(IV) akan mengendap sedangkan untuk kebanyakan ion logam lainnya tidak dapat mengendap. b. Pengendapan dengan penambahan sulfida Pemisahan dengan cara ini didasarkan pada perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam-asam encer dan dalam amonium polisulfida kuning. Dengan pengaturan pH cara sulfida dapat menjadi lebih selektif, spesifik dan sensitif. Contoh: Untuk memisahkan Zn(II) dari senyawanya dapat dilakukan dengan menggunakan (NH4)2S dengan pH buffer = 9. Pada keadaan demikian Zn(II) akan mengendap. c. Pengendapan dengan reaksi yang melibatkan pereaksi organik
Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Contoh: Untuk memisahkan kation Cu(II) dalam NH3 dapat digunakan pereaksi a-Benzoinoksim. a. Pengendapan dengan elektrodeposisi Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis. Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa Contoh: Untuk memisahkan logam Cr dapat digunakan katoda raksa dimana logam Cr akan mengendap sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.
|
Re: PENGENDAPAN | |
1. smakin tinggi daya hantar, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan nukleat (ukuran endapan kecil). semakin lama waktu yang digunakan, daya hantar rendah, terjadi growth(pertumbuhan kristal), ukuran endapan membesar. |
Re: PENGENDAPAN | |
2. pH contoh : penambahan HNO3 pekat panas(memberikan suasana asam) untuk mengendapkan oksida - oksida W(VI), Ta(V), Nb(V) penambahan sulfida contoh : penambahan gas H2S, misalnya untuk mengendapkan analit yang mengandung ion - ion Mn2+, Fe2+, Pb2+, Zn2+. reaksi dengan pereaksi organik contoh : menambahkan dimetilglioksim untuk mengendapkan Ni(II) dalam NH3, Pd(II) dalam HCl elektrodeposisi contoh : pengendapan secara elektrolitik, menggunakan katoda raksa untuk menghilangkan berbagai ion logam sebe;um larutan logam yang tertinggal dianalisis. logam - logam yang lebih mudah direduksi daripada seng akan lebih mudah mengendap pada katoda raksa, sementara logam - logam yang lainnya akan tertinggal di dalam larutan (Al, Be, logam - logam alkali dan alkali tanah). |
Re: PENGENDAPAN | |
<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:35.7pt; margin-bottom:.0001pt; text-indent:-17.85pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-left:35.7pt; text-indent:-17.85pt; line-height:150%;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} -->
Pengaruh daya hantar terhadap proses kristalisasi, yaitu semakin tinggi daya hantar, maka proses kristalisasi akan semakin cepat. Hal ini karena makin tinggi daya hantar, maka akan memperbanyak kemungkinan terjadinya tumbukan. Metode yang digunakan dalam pengendapan pH: pengaturan pH larutan dengan menggunakan larutan asam, basa, maupun buffer. Penambahan sulfida: didasarkan pada perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam encer dan amonium polisulfida kuning Pereaksi organik: dengan menggunakan pereaksi organik yang umumnya memiliki Mr besar. Pemisahan ini spesifik dan menghasilkan zat yang stabil. Elektrodeposisi: spesies yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen yang tidak diperlukan dari suatu campuran.
|
Re: PENGENDAPAN | |
saya juga sependapat dengan jawaban dari teman-teman Beberapa metode yang digunakan dalam proses pengendapan : a. pH b. Penambahan sulfida c. Reaksi dengan pereaksi organik d. Elektrodeposisi Berikan contohnya masing-masing! a. Metode pengaturan pH Dapat dilakukan dengan pengaturan pH larutan dari pH rendah ke pH sangat tinggi. pengaturan pH pada proses pengendapan sangat penting karena hasil pengendapan menjadi lebih selektif, spesifik dan sensitif. Dengan mengatur pH, kita dapat membuat kristal sesuai yang kita inginkan. Pemisahan cara ini dapat dilakukan dalam tiga kategori, yakni (a) larutan dibuat dalam suasana asam kyat relatif pekat (b) larutan dibuat bufer pada pH menengah dengan pereaksi NH3 / NH4Cl, dan (c) larutan dibuat bufer pada pH tinggi dengan pereaksi CH3COOH/ CH3COONH4, NaOH/Na2O2. b. Penambahan Sulfida Perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam encer dan amonium polisulfida kuning menjadi dasar pemisahannya. Pengaturan pH menjadi kunci utama pemisahan dengan pengendapan melalui penambahan pereaksi sulfida. Sebagai peraksi dapat digunakan gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih aman. c. Reaksi dengan pereaksi organik Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Untuk mendapatkan pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses pengendapannya. Keuntungan dari menggunakan pereaksi organik yaitu karena Mr nya besar, ion logam dalam jumlah yang sangat kecilpun masih dapat diendapkan. Selain itu, hasilnya cukup spesifik dan endapan yang diperoleh umumnya sukar larut dalam air. Menggunakan pereaksi organik hasilnya juga stabil karena terbentuknya komplek khelat. d. Elektrodeposisi Elektrodeposisi merupakan suatu cara yang sangat berguna untuk penyempurnaan pemisahan. Dalam proses ini, spesies yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen yang tidak diperlukan dari suatu campuran. Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis . Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa, sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.Potensial yang diperlukan untuk penurunan konsentrasi ion logam pada tingkat yang diinginkan dapat dihitung langsung dari data polarografiknya. |
Re: PENGENDAPAN | |
<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-no-proof:yes;} p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-no-proof:yes;} p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-no-proof:yes;} p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-no-proof:yes;} p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-no-proof:yes;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-hansi-font-family:Calibri;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; line-height:150%;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:1044792752; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1595691198 69271563 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:?; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings;} @list l1 {mso-list-id:2102796067; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:2065303708 69271561 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:?; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} -->
Kurva konduktivitas vs waktu dapat dijelaskan sebagai berikut :
Beberapa metode yang digunakan dalam proses pengendapan :
Perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam encer dan amonium polisulfida kuning menjadi dasar pemisahannya. Pengaturan pH menjadi kunci utama pemisahan dengan pengendapan melalui penambahan pereaksi sulfida. Sebagai peraksi dapat digunakan gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih aman.
Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Untuk mendapatkan pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses pengendapannya. Keuntungan dari menggunakan pereaksi organik yaitu karena Mr nya besar, ion logam dalam jumlah yang sangat kecilpun masih dapat diendapkan. Selain itu, hasilnya cukup spesifik dan endapan yang diperoleh umumnya sukar larut dalam air. Menggunakan pereaksi organik hasilnya juga stabil karena terbentuknya komplek khelat. Contoh Proses pemebentukan nikel dimetil glioksin merupakan sebuah reaksi khusus yang dari Ni2+(aq) yang dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Pada reaksi ini, DMG ditambahkan dalam larutan garam nikel (II) beramonia akan dihasilkan endapan merah terang dari senyawa nikel dimetil glioksin, Ni(DMG). Selain terjadi ikatan koordinasi antara atom N dan Ni2+ terdapat pula ikatan hidrogen dalam senyawa kompleks ini. Reaksi yang terjadi adalah sbb : 2DMG (aq) + Ni2+(aq) + 2OH- (aq) Ni(DMG)2 (s) + 2H2O (l)
Struktur dari Ni(DMG)2 H3C C C CH3
N N O O
H Ni H
O O
N N
H3C C C CH3
d. Pengendapan dengan pereaksi anorganik. beberapa senyawa anorganik yang dapat digunakan adalah :
|