Picture of ika puspita
PENGENDAPAN
by ika puspita - Monday, 6 December 2010, 09:16 AM
 
Diskusikan !
1. Pengaruh daya hantar terhadap lamanya pembentukan kristal.
2. Beberapa metode yang digunakan dalam proses pengendapan :
a. pH
b. Penambahan sulfida
c. Reaksi dengan pereaksi organik
d. Elektrodeposisi
Berikan contohnya masing-masing!

Picture of tutut kurniasari
Re: PENGENDAPAN
by tutut kurniasari - Saturday, 4 December 2010, 02:07 AM
 
1. semakin tinggi daya hantar, maka waktunya (untuk proses nukleasi) semakin cepat. dan semakin lama waktunya dan turunya daya hantar proses nukleasi berlanjut ke proses pertumbuhan....
Picture of ika puspita
Re: PENGENDAPAN
by ika puspita - Saturday, 4 December 2010, 05:51 AM
 
2. jika daya hantarnya di turunkan, maka proses pembentukan nukleat akan membutuhkan waktu yang lama.
Kristal yang terbentuk akan semakin besar dan berbentuk kasar.
Picture of amalia cahyarini
Re: PENGENDAPAN
by amalia cahyarini - Saturday, 4 December 2010, 05:16 PM
 
Apabila waktu semakin lama dan daya hantar semakin turun, akan terjadi perubahan fase dari fase nukleasi menjadi fase pertumbuhan. Fase nukleasi mempengaruhi jumlah kristal sedangkan fase pertumbuhan mempengaruhi ukuran kristal. Jadi, semakin menurun daya hantar dan semakin lama waktu, maka ukuran kristal yang terbentuk akan semakin besar.
me
Re: PENGENDAPAN
by yussalina afifanur - Sunday, 5 December 2010, 01:29 PM
 
1. Pada pembentukan kristal,terdapat 2 tahap yakni tahap nukleasi dan tahap pertumbuhan. <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> Pembentukan kristal terjadi saat konsentrasi zat terlarut jauh lebih tinggi daripada konsentrasi larutan jenuhnya. Adanya konduktivitas mendorong laju nukleasi. Pada awalnya, konduktivitas tinggi, tahap nukleasi lebih dominan, dalam waktu pendek dihasilkan jumlah kristal banyak dengan ukuran kecil. Setelah beberapa waktu, konduktivitas rendah (titik akhir nukleasi), tahap pertumbuhan mendominasi dengan waktu yang lambat dan dihasilkan sejumlah kecil kristal dengan ukuran besar. Pada tahap pertumbuhan terjadi penurunan konduktivitas secara tajam disebabkan pengurangan jumlah ion yang hadir dalam larutan. Pada keadaan super jenuh, konduktivitas tinggi, nukleasi mendominasi. Lama kelamaan kejenuhan larutan turun,konduktivitas turun, tahap pertumbuhan dominan.
Ipunipinipon
Re: PENGENDAPAN
by Ivon Fatmala Fiska - Sunday, 5 December 2010, 07:44 PM
 
Waktu berbanding terbalik dengan konduktivitas. Semakin tinggi konduktivitas, maka waktu yang diperlukan untuk pembentukan nukleat semakin cepat. namun pada tahap selanjutnya, konduktivitas menurun agar kristal dapat terbentuk
Ipunipinipon
Re: PENGENDAPAN
by Ivon Fatmala Fiska - Sunday, 5 December 2010, 08:20 PM
 
Beberapa metode yang digunakan dalam proses pengendapan :
a. pH
b. Penambahan sulfida
c. Reaksi dengan pereaksi organik
d. Elektrodeposisi
Berikan contohnya masing-masing!
a. Metode pengaturan pH
Dapat dilakukan dengan pengaturan pH larutan dari pH rendah ke pH sangat tinggi. pengaturan pH pada proses pengendapan sangat penting karena hasil pengendapan menjadi lebih selektif, spesifik dan sensitif. Dengan mengatur pH, kita dapat membuat kristal sesuai yang kita inginkan.
Pemisahan cara ini dapat dilakukan dalam tiga kategori, yakni (a) larutan dibuat dalam suasana asam kyat relatif pekat (b) larutan dibuat bufer pada pH menengah dengan pereaksi NH3 / NH4Cl, dan (c) larutan dibuat bufer pada pH tinggi dengan pereaksi CH3COOH/ CH3COONH4, NaOH/Na2O2.
b. Penambahan Sulfida
Perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam encer dan amonium polisulfida kuning menjadi dasar pemisahannya. Pengaturan pH menjadi kunci utama pemisahan dengan pengendapan melalui penambahan pereaksi sulfida. Sebagai peraksi dapat digunakan gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih aman.
c. Reaksi dengan pereaksi organik
Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Untuk mendapatkan pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses pengendapannya. Keuntungan dari menggunakan pereaksi organik yaitu karena Mr nya besar, ion logam dalam jumlah yang sangat kecilpun masih dapat diendapkan. Selain itu, hasilnya cukup spesifik dan endapan yang diperoleh umumnya sukar larut dalam air. Menggunakan pereaksi organik hasilnya juga stabil karena terbentuknya komplek khelat.
d. Elektrodeposisi
Elektrodeposisi merupakan suatu cara yang sangat berguna untuk penyempurnaan pemisahan. Dalam proses ini, spesies yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen yang tidak diperlukan dari suatu campuran. Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis . Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa, sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.Potensial yang diperlukan untuk penurunan konsentrasi ion logam pada tingkat yang diinginkan dapat dihitung langsung dari data polarografiknya.
Picture of viruzi axellina
Re: PENGENDAPAN
by viruzi axellina - Sunday, 5 December 2010, 10:19 PM
 

Proses pembentukan kristal hanya dapat terjadi dalam keadaan larutan yang super jenuh. Ada dua tahap dalam pembentukan kristal yaitu, tahap nukleasi (pembentukan inti kristal) dan tahap pertumbuhan inti kristal menjadi kristal. Dalam keadaan super jenuh daya hantar larutan tinggi, dengan daya hantar yang cukup tinggi tahap nukleasi dapat segera tercapai hal ini karena daya hantar yang tinggi menyebabkan kemungkinan terjadi tumbukan antar bibit kristal makin besar sehingga inti kristal makin mudah terbentuk. Seiring bertambahnya waktu dan semakin besar jumlah inti kristal yang terbentuk daya hantar larutan semakin berkurang, dalam keadaan ini inti kristal memasuki tahap pertumbuhan dimana waktu yang diperlukan untuk tumbuh akan semakin lama.

Picture of erlita dian ratri
Re: PENGENDAPAN
by erlita dian ratri - Monday, 6 December 2010, 09:17 AM
 
<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:5793206; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:880977866 69271567 69271577 69271579 69271567 69271577 69271579 69271567 69271577 69271579;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l1 {mso-list-id:1158964430; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-200146458 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:?; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} @list l2 {mso-list-id:1850412258; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-631757710 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:?; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:75.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} -->

1. Kurva menunjukkan bahwa semakin kecil daya hantar, makin lama waktu yang digunakan dalam proses pengendapan. Dengan demikian, akan terjadi perubahan dari fase nukleasi menuju fase pertumbuhan (fase pertumbuhan lebih dominan). Fase pertumbuhan ini mempengaruhi ukuran kristal yang terbentuk, maka dengan menurunnya daya hantar dan waktu, ukuran kristal yang terbentuk makin besar. Sebaliknya pada saat daya hantar besar maka waktu yang digunakan dalam proses pengendapan pun makin cepat, tahap nukleasilah yang lebih dominan (pada larutan super jenuh).

2. Pengendapan dapat dilakukan dengan cara 1) Pengaturan pH, 2) Penambahan pereaksi sulfide, 3) Pengaturan suhu 4) Penambahan pereaksi organik 5) Elektrodeposisi.

Pengendapan dengan pengaturan pH

Pengendapan dapat dilakukan dengan pengaturan keasaman mulai dari pH Sangat rendah samapai dengan pH tinggi. Pemisahan cara ini dapat dilakukan dalam tiga kategori, yakni (a) larutan dibuat dalam suasana asam kuat pekat (b) larutan dibuat bufer pada pH menengah dengan pereaksi NH3 / NH4Cl, dan (c) larutan dibuat bufer pada pH tinggi dengan pereaksi CH3COOH/ CH3COONH4,

Pengendapan dengan pereaksi sulfida

· didasarkan pada perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam-asam encer dan dalam amonium polisulfida kuning.

· Pengaturan pH cara sulfida menjadi selektif, spesifik dan sensitif. Sebagai peraksi dapat digunakan gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih aman.

· Keuntungan pengendapan dengan pereaksi sulfida ialah cukup selektif, spesifik, sensitif dan variasi kation yang diendapkan cukup luas.

Pengendapan dengan peraksi organik

Untuk mendapatkan pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses pengendapannya. Keuntungan pereaksi organik ini adalah: 1) masa molekul relatifnya besar, ion logam dalam jumlah yang kecilpun masih dapat diendapkan , 2) cukup spesifik, 3) endapan yang dipewroleh umumny sukar larut dalam air, 4) stabil karena terbentukknya kompleks khelat.

Pengendapan dengan elektrodeposisi

Elektrodeposisi (pengendapan secara elektrolitik) merupakan suatu cara yang sangat berguna untuk penyempurnaan pemisaahan.

· spesies yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen yang tidak diperlukan dari suatu campuran diisolasi sebagai fasa kedua. Cara ini menjadi lebih efektif jika besarnya potensial elektroda yang digunakan dapat dikontrol pada tingkat yang telah ditentukan sebelumnya.

· Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis . Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa, sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.

Picture of agustia catur
Re: PENGENDAPAN
by agustia catur - Monday, 6 December 2010, 01:00 PM
 
<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; text-indent:-.5in; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-indent:-.5in; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-indent:-.5in; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-indent:-.5in; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-indent:-.5in; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-left:.5in; text-indent:-.5in; line-height:150%;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:87653487; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1207243382 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} -->

1. Jika daya hantar yang dimiliki suatu ion itu besar maka waktu yang diperlukan semakin cepat atau besra sehingga jumlah kristal yang terbentuk banyak dengan ukuran kecil, pada tahap ini nukleasi lebih dominan, sedangkan jika daya hantar yang dimiliki suatu ion itu kecil maka waktu yang diperlukan semakin lambat atau kecil sehingga jumlah kristal yang terbentuk sedikit dengan ukuran besar.

2. a) Pengendapan dengan pengaturan pH

Pemisahan cara ini dapat dilakukan dalam tiga kategori, yakni (a) larutan dibuat dalam suasana asam kyat relatif pekat (b) larutan dibuat bufer pada pH menengah dengan pereaksi NH3 / NH4Cl, dan (c) larutan dibuat bufer pada pH tinggi dengan pereaksi CH3COOH/ CH3COONH4, NaOH/Na2O2. Pengendapan atas dasar pengaturan pH disajikan pada tabel 1 berikut ini.

Tabel Pemisahan cara pengendapan berdasarkan pengaturan pH.

No

Pereaksi

Componen yang mengendap

Componen yang tidak mengendap

1.

HNO3 pekat panas

Oxida-oksida W(VI), Ta(V), Nb(V), Si(IV),Sn(IV), Sb(V)

Kebanyakan ion logam lainnya

2.

Buffer NH3/NH4Cl

Fe(III),Cr(III),Al(III)

Logam-logam alkali dan alkali tanah Mn(II), Cu(II), Zn(II), Ni(II), Co(II)

3.

Buffer

CH3COOH/CH3COONH4

Buffer NaOH/Na2O2

Fe(III), Cr(III), Al(III)

Fe(III) Kebanyakan ion positif dua, logam-logam tanah jarang

Kebanyakan ion-ion positif dua

Zn(II), Al(III), Cr(VI), V(V), dan U(VI)

b) Pengendapan dengan pereaksi sulfide

Pemisahan dengan cara ini didasarkan pada perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam-asam encer dan dalam amonium polisulfida kuning. Pengaturan pH cara sulfida menjadi selektif, spesifik dan sensitif. Sebagai peraksi dapat digunakan gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih aman. Keuntungan pengendapan dengan pereaksi sulfida ialah cukup selektif, spesifik, sensitif dan variasi kation yang diendapkan cukup luas. Tabel 2.2. berikut ini akan lebih memperjelas pemisahan dengan pereaksi sulfida.

No

Unsur

Kondisi Untuk Pengendapan

Kondisi untuk tidak terjadi pengendapan

1

Hg(II),Cu(II),Ag(I)

HCl 3 M, HCl 0,3 M

Di bufer sampai pH 6 dengan asetat

Di bufer sampai pH = 9

Dengan NH3/ (NH4)2S

-

2

As(V),As(III),Sb(V),

Dan Sb(III)

HCl 3 M, HCl 0,3 M

Di bufer sampai pH = 6 dengan asetat

Di Bufer sampai pH = 6 dengan asetat

3

Bi(III), Cd(II),Pb(II), Sn(II)

HCl 0,3 M, di bufer sampai pH = 6 dengan asetat,

Di bufer sampai pH = 9 Dengan NH3/ (NH4)2S

HCl 3 M

4.

Sn (IV)

HCl 0,3 M

Di bufer sampai pH = 6 dengan asetat

HCL 3 M

Di bufer sampai pH = 9

Dengan NH3/ (NH4)2S

5.

Zn(II),Co(II),Ni(II)

di bufer sampai pH = 6 dengan asetat,

Di bufer sampai pH = 9 Dengan NH3/ (NH4)2S

HCl 3 M, HCl 0,3 M

6.

Fe(II), Mn(II)

Di bufer sampai pH = 9 Dengan NH3/ (NH4)2S

HCl 3 M, HCl 0,3 M

Di bufer sampai pH = 6 dengan asetat

c) Pengendapan dengan peraksi organik

Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Untuk mendapatkan pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses pengendapannya. Keuntungan pereaksi organik ini adalah: 1) masa molekul relatifnya besar, ion logam dalam jumlah yang kecilpun masih dapat diendapkan , 2) cukup spesifik, 3) endapan yang dipewroleh umumny sukar larut dalam air, 4) stabil karena terbentukknya kompleks khelat. Contoh pereaksi organik dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel Contoh Zat Pengendap Organik

Pereaksi

Struktur

Logam yang diendapkan

Dimetilglikosim

CH3-C=NOH

CH3-C=NOH

Ni (II) dalam NH3 atau Buffer asetat; Pd(II) dalam HCl

a-Benzoinoksim

HO NOH

CH-C 

Cu(II) dalam NH3 dan tartrat; Mo(VI) dan W(VI) dalam H+

8-hidroksikuinolin

N

OH

Beberapa ion logam, sangat berguna untuk Al(III) dan Mg(II)

d) Pengendapan Dengan Elektrodeposisi

Elektrodeposisi (pengendapan secara elektrolitik) merupakan suatu cara yang sangat berguna untuk penyempurnaan pemisaahan. Dalam proses ini spesies yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen yang tidak diperlukan dari suatu campuran diisolasi sebagai fasa kedua. Cara ini menjadi lebih efektif jika besarnya potensial elektroda yang digunakan dapat dikontrol pada tingkat yang telah ditentukan sebelumnya.

Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis . Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa, sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.Potensial yang diperlukan untuk penurunan konsentrasi ion logam pada tingkat yang diinginkan dapat dihitung langsung dari data polarografiknya
Picture of agustia catur
Re: PENGENDAPAN
by agustia catur - Monday, 6 December 2010, 01:03 PM
 
<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; text-indent:-.5in; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-indent:-.5in; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-indent:-.5in; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-indent:-.5in; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:0in; margin-left:.5in; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; text-indent:-.5in; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-left:.5in; text-indent:-.5in; line-height:150%;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:87653487; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1207243382 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} -->

1. Jika daya hantar yang dimiliki suatu ion itu besar maka waktu yang diperlukan semakin cepat atau besra sehingga jumlah kristal yang terbentuk banyak dengan ukuran kecil, pada tahap ini nukleasi lebih dominan, sedangkan jika daya hantar yang dimiliki suatu ion itu kecil maka waktu yang diperlukan semakin lambat atau kecil sehingga jumlah kristal yang terbentuk sedikit dengan ukuran besar.

2. a) Pengendapan dengan pengaturan pH

Pemisahan cara ini dapat dilakukan dalam tiga kategori, yakni (a) larutan dibuat dalam suasana asam kyat relatif pekat (b) larutan dibuat bufer pada pH menengah dengan pereaksi NH3 / NH4Cl, dan (c) larutan dibuat bufer pada pH tinggi dengan pereaksi CH3COOH/ CH3COONH4, NaOH/Na2O2. Pengendapan atas dasar pengaturan pH disajikan pada tabel 1 berikut ini.

Tabel Pemisahan cara pengendapan berdasarkan pengaturan pH.

No

Pereaksi

Componen yang mengendap

Componen yang tidak mengendap

1.

HNO3 pekat panas

Oxida-oksida W(VI), Ta(V), Nb(V), Si(IV),Sn(IV), Sb(V)

Kebanyakan ion logam lainnya

2.

Buffer NH3/NH4Cl

Fe(III),Cr(III),Al(III)

Logam-logam alkali dan alkali tanah Mn(II), Cu(II), Zn(II), Ni(II), Co(II)

3.

Buffer

CH3COOH/CH3COONH4

Buffer NaOH/Na2O2

Fe(III), Cr(III), Al(III)

Fe(III) Kebanyakan ion positif dua, logam-logam tanah jarang

Kebanyakan ion-ion positif dua

Zn(II), Al(III), Cr(VI), V(V), dan U(VI)

b) Pengendapan dengan pereaksi sulfide

Pemisahan dengan cara ini didasarkan pada perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam-asam encer dan dalam amonium polisulfida kuning. Pengaturan pH cara sulfida menjadi selektif, spesifik dan sensitif. Sebagai peraksi dapat digunakan gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih aman. Keuntungan pengendapan dengan pereaksi sulfida ialah cukup selektif, spesifik, sensitif dan variasi kation yang diendapkan cukup luas. Tabel 2.2. berikut ini akan lebih memperjelas pemisahan dengan pereaksi sulfida.

No

Unsur

Kondisi Untuk Pengendapan

Kondisi untuk tidak terjadi pengendapan

1

Hg(II),Cu(II),Ag(I)

HCl 3 M, HCl 0,3 M

Di bufer sampai pH 6 dengan asetat

Di bufer sampai pH = 9

Dengan NH3/ (NH4)2S

-

2

As(V),As(III),Sb(V),

Dan Sb(III)

HCl 3 M, HCl 0,3 M

Di bufer sampai pH = 6 dengan asetat

Di Bufer sampai pH = 6 dengan asetat

3

Bi(III), Cd(II),Pb(II), Sn(II)

HCl 0,3 M, di bufer sampai pH = 6 dengan asetat,

Di bufer sampai pH = 9 Dengan NH3/ (NH4)2S

HCl 3 M

4.

Sn (IV)

HCl 0,3 M

Di bufer sampai pH = 6 dengan asetat

HCL 3 M

Di bufer sampai pH = 9

Dengan NH3/ (NH4)2S

5.

Zn(II),Co(II),Ni(II)

di bufer sampai pH = 6 dengan asetat,

Di bufer sampai pH = 9 Dengan NH3/ (NH4)2S

HCl 3 M, HCl 0,3 M

6.

Fe(II), Mn(II)

Di bufer sampai pH = 9 Dengan NH3/ (NH4)2S

HCl 3 M, HCl 0,3 M

Di bufer sampai pH = 6 dengan asetat

c) Pengendapan dengan peraksi organik

Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Untuk mendapatkan pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses pengendapannya. Keuntungan pereaksi organik ini adalah: 1) masa molekul relatifnya besar, ion logam dalam jumlah yang kecilpun masih dapat diendapkan , 2) cukup spesifik, 3) endapan yang dipewroleh umumny sukar larut dalam air, 4) stabil karena terbentukknya kompleks khelat. Contoh pereaksi organik dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel Contoh Zat Pengendap Organik

Pereaksi

Struktur

Logam yang diendapkan

Dimetilglikosim

CH3-C=NOH

CH3-C=NOH

Ni (II) dalam NH3 atau Buffer asetat; Pd(II) dalam HCl

a-Benzoinoksim

HO NOH

CH-C 

Cu(II) dalam NH3 dan tartrat; Mo(VI) dan W(VI) dalam H+

8-hidroksikuinolin

N

OH

Beberapa ion logam, sangat berguna untuk Al(III) dan Mg(II)

d) Pengendapan Dengan Elektrodeposisi

Elektrodeposisi (pengendapan secara elektrolitik) merupakan suatu cara yang sangat berguna untuk penyempurnaan pemisaahan. Dalam proses ini spesies yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen yang tidak diperlukan dari suatu campuran diisolasi sebagai fasa kedua. Cara ini menjadi lebih efektif jika besarnya potensial elektroda yang digunakan dapat dikontrol pada tingkat yang telah ditentukan sebelumnya.

Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis . Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa, sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.Potensial yang diperlukan untuk penurunan konsentrasi ion logam pada tingkat yang diinginkan dapat dihitung langsung dari data polarografiknya
Picture of laili rachmawati
Re: PENGENDAPAN
by laili rachmawati - Monday, 6 December 2010, 01:36 PM
 
1. semakin lama waktu yg dibutuhkan dalam pembentukan kristal, maka konduktivitasnya rendah, karena ukuran kristal yg terbentuk besar, sehingga menghalangi geraknya elektron.
semakin cepat waktu yg diperlukan dalam pembentukan kristal, maka konduktivitasnya tinggi, karena ukuran kristal yg terbentuk kecil dan banyak, sehingga gerak elektron lebih bebas.
Picture of tutut kurniasari
Re: PENGENDAPAN
by tutut kurniasari - Monday, 6 December 2010, 11:37 PM
 
untuk contoh2 dari metode proses pegendapan, saya sependapat dengan ivon fatmala fiska dan agustia catur..
Picture of ika budiarti
Re: PENGENDAPAN
by ika budiarti - Monday, 6 December 2010, 11:59 PM
 
saya juga sependapat dengan contoh tersebut....
Picture of ika budiarti
Re: PENGENDAPAN
by ika budiarti - Monday, 6 December 2010, 11:57 PM
 
<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:35.7pt; margin-bottom:.0001pt; text-indent:-17.85pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-left:35.7pt; text-indent:-17.85pt; line-height:150%;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} -->

1. Pada Kurva dijelaskan bahwa semakin kecil daya hantar, semakin lama waktu yang diperlukan dalam proses pengendapan. Dengan demikian, akan terjadi perubahan fasa dari fase nukleasi menuju fase pertumbuhan tetapi fase pertumbuhan lebih dominan. Fase pertumbuhan ini mempengaruhi ukuran kristal yang terbentuk, dengan menurunnya daya hantar dan waktu, ukuran kristal yang terbentuk semakin besar. Sebaliknya saat daya hantar besar waktu yang digunakan dalam proses pengendapan juga semakin cepat, tahap nukleasilah yang lebih dominan (pada larutan super jenuh).

2. Pengendapan dapat dilakukan dengan cara:

1. Pengendapan dengan pengaturan pH

Pengendapan dapat dilakukan dengan pengaturan keasaman mulai dari pH yang Sangat rendah samapai dengan pH tinggi. Pemisahan cara ini dapat dilakukan dalam tiga kategori, yakni (a) larutan dibuat dalam suasana asam kuat pekat (b) larutan dibuat bufer pada pH menengah dengan pereaksi NH3 / NH4Cl, dan (c) larutan dibuat bufer pada pH tinggi dengan pereaksi CH3COOH/ CH3COONH4,

2. Pengendapan dengan pereaksi sulfida

a) Didasarkan pada perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam-asam encer dan dalam amonium polisulfida kuning.

b) Pengaturan pH cara sulfida menjadi selektif, spesifik dan sensitif. Sebagai peraksi dapat digunakan gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih aman.

c) Keuntungan pengendapan dengan pereaksi sulfida ialah cukup selektif, spesifik, sensitif dan variasi kation yang diendapkan cukup luas.

3. Pengendapan dengan peraksi organik
Keuntungan pereaksi organik ini adalah: 1) masa molekul relatifnya besar, ion logam dalam jumlah yang kecilpun masih dapat diendapkan , 2) cukup spesifik, 3) endapan yang dipewroleh umumny sukar larut dalam air, 4) stabil karena terbentukknya kompleks khelat.
4. Pengendapan dengan elektrodeposisi

Elektrodeposisi (pengendapan secara elektrolitik) merupakan suatu cara yang sangat berguna untuk penyempurnaan pemisahan
. spesies yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen yang tidak diperlukan dari suatu campuran diisolasi sebagai fasa kedua. Cara ini menjadi lebih efektif jika besarnya potensial elektroda yang digunakan dapat dikontrol pada tingkat yang telah ditentukan sebelumnya

Picture of dina meylia shari
Re: PENGENDAPAN
by dina meylia shari - Tuesday, 7 December 2010, 06:41 AM
 
1. Semakin kecil daya hantar, akan semakin lama waktu yang digunakan untuk proses pengendapan. Akibatnya, akan terjadi perubahan fase nukleasi menuju fase pertumbuhan yang lebih dominan. Fase pertumbuhan ini berpengaruh pada ukuran kristal yang terbentuk. Semakin besar kristal yang terbentuk, konduktivitas atau daya hantar akan semakin menurun.

2. Metode yang digunakan dalam proses pengendapan

a. Pengendapan dengan pengaturan pH

Kelarutan hidroksida, oxida dan asam dari berbagai macam unsur memiliki perbedaan yang cukup besar, hal ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan pemisahan dengan cara pengendapan. Pengendapan dapat dilakukan dengan pengaturan keasaman mulai dari pH Sangat rendah samapai dengan pH tinggi. Pemisahan cara ini dapat dilakukan dalam tiga kategori, yakni (a) larutan dibuat dalam suasana asam kyat relatif pekat (b) larutan dibuat bufer pada pH menengah dengan pereaksi NH3 / NH4Cl, dan (c) larutan dibuat bufer pada pH tinggi dengan pereaksi CH3COOH/ CH3COONH4, NaOH/Na2O2. Pengendapan atas dasar pengaturan pH disajikan pada tabel 1 berikut ini.

 Tabel Pemisahan cara pengendapan berdasarkan pengaturan pH.

No

Pereaksi

Componen yang mengendap

Componen yang tidak mengendap

1.

HNO3 pekat panas

Oxida-oksida W(VI), Ta(V), Nb(V), Si(IV),Sn(IV), Sb(V)

Kebanyakan ion logam lainnya

2.

Buffer NH3/NH4Cl

Fe(III),Cr(III),Al(III)

Logam-logam alkali dan alkali tanah Mn(II), Cu(II), Zn(II), Ni(II), Co(II)

3.

Buffer

CH3COOH/CH3COONH4

Buffer NaOH/Na2O2

Fe(III), Cr(III), Al(III)

Fe(III) Kebanyakan ion positif dua, logam-logam tanah jarang

Kebanyakan ion-ion positif dua

Zn(II), Al(III), Cr(VI), V(V), dan U(VI)

b. Pengendapan dengan pereaksi sulfida

Pada umumnya ion-ion logam membentuk senyawa-senyawa sulfida tak larut kecuali ion-ion logam alkali dan alkali tanah. Pemisahan dengan cara ini didasarkan pada perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam-asam encer dan dalam amonium polisulfida kuning. Pengaturan pH cara sulfida menjadi selektif, spesifik dan sensitif. Sebagai peraksi dapat digunakan gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih aman. Keuntungan pengendapan dengan pereaksi sulfida ialah cukup selektif, spesifik, sensitif dan variasi kation yang diendapkan cukup luas. Tabel berikut ini akan lebih memperjelas pemisahan dengan pereaksi sulfida.

No

Unsur

Kondisi Untuk Pengendapan

Kondisi untuk tidak terjadi pengendapan

1

Hg(II),Cu(II),Ag(I) 

HCl 3 M, HCl 0,3 M

Di bufer sampai pH 6 dengan asetat

Di bufer sampai pH = 9

Dengan NH3/ (NH4)2S

 -

2 

As(V),As(III),Sb(V),

Dan Sb(III)

HCl 3 M, HCl 0,3 M

Di bufer sampai pH = 6 dengan asetat

Di Bufer sampai pH = 6 dengan asetat

3

Bi(III), Cd(II),Pb(II), Sn(II)

HCl 0,3 M, di bufer sampai pH = 6 dengan asetat,

Di bufer sampai pH = 9 Dengan NH3/ (NH4)2S

HCl 3 M

4.

Sn (IV)

HCl 0,3 M

Di bufer sampai pH = 6 dengan asetat

HCL 3 M

Di bufer sampai pH = 9

Dengan NH3/ (NH4)2S

5.

Zn(II),Co(II),Ni(II)

di bufer sampai pH = 6 dengan asetat,

Di bufer sampai pH = 9 Dengan NH3/ (NH4)2S

HCl 3 M, HCl 0,3 M

6.

Fe(II), Mn(II)

Di bufer sampai pH = 9 Dengan NH3/ (NH4)2S

HCl 3 M, HCl 0,3 M

Di bufer sampai pH = 6 dengan asetat


c. Pengendapan dengan pereaksi organik

Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Untuk mendapatkan pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses pengendapannya. Keuntungan pereaksi organik ini adalah: 1) masa molekul relatifnya besar, ion logam dalam jumlah yang kecilpun masih dapat diendapkan , 2) cukup spesifik, 3) endapan yang dipewroleh umumny sukar larut dalam air, 4) stabil karena terbentukknya kompleks khelat. Contoh pereaksi organik dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut

 Tabel Contoh Zat Pengendap Organik

Pereaksi

Struktur

Logam yang diendapkan

Dimetilglikosim

CH3-C=NOH

CH3-C=NOH

Ni (II) dalam NH3 atau Buffer asetat; Pd(II) dalam HCl

a-Benzoinoksim

  HO NOH

 CH-C

Cu(II) dalam NH3 dan tartrat; Mo(VI) dan W(VI) dalam H+

8-hidroksikuinolin

N

 OH

Beberapa ion logam, sangat berguna untuk Al(III) dan Mg(II)

d. Pengendapan Dengan Elektrodeposisi

Elektrodeposisi (pengendapan secara elektrolitik) merupakan suatu cara yang sangat berguna untuk penyempurnaan pemisaahan. Dalam proses ini spesies yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen yang tidak diperlukan dari suatu campuran diisolasi sebagai fasa kedua. Cara ini menjadi lebih efektif jika besarnya potensial elektroda yang digunakan dapat dikontrol pada tingkat yang telah ditentukan sebelumnya.

 Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis . Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa, sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.Potensial yang diperlukan untuk penurunan konsentrasi ion logam pada tingkat yang diinginkan dapat dihitung langsung dari data polarografiknya.
me
Re: PENGENDAPAN
by yussalina afifanur - Tuesday, 7 December 2010, 10:02 AM
 
untuk no.2 sama dengan saudari ivon dan agustia. cuma sedikit menambahkan beberapa contoh.
  1. untuk pengendapan dengan pereaksi organik, contoh pereaksi organik lainnya, dapat digunakan kupferron, asam antranilat, dan natrium dietiltiokarbonat.
  2. untuk pengendapan dengan pereaksi anorganik. beberapa senyawa anorganik yang dapat digunakan adalah :
  • HCl untuk pengendapan ion logam golongan I
  • H2S (dalam HCl encer) untuk pengendapan ion logam golongan II
  • H2S dalam keadaan Buffer Amoniak untuk pengendapan ion logam golongan III B
  • Buffer Amoniak untuk pengendapan ion logam golongan III A
  • Garam Amonium Karbonat (NH4)­2CO3 (dalam Buffer Amoniak) untuk pengendapan ion logam golongan IV
  • Natrium Fosfat (dalam buffer Amoniak) untuk mengendapkan Ion Mg+ dari Magnesium Amonium Fossfat MgNH4PO4.6H2O
  • Garam Uranil Magnesium Asetat mengendapkan ion Na+ endapan kuning dari garam NaMg(UO2)3(C2H3O2)9
  • Natrium kokaanitritekbaltat (III) untuk mengendapkan Ion K+ dari K2NaCe(NO2)6.
Picture of lia hidayatul fitria
Re: PENGENDAPAN
by lia hidayatul fitria - Tuesday, 7 December 2010, 11:26 AM
 
1. menurut saya, semakin cepat waktu pengendapan maka bibitnya semakin banyak dan ukuran partikelnya semakin kecil-kecil. hal ini menyebabkan konduktivitasnya semakin besar karena semakin kecil ukuran partikel maka mobilitas partikelnya semakin besar sehingga semakin mudah menghantarkan listrik. sebaliknya, semakin lambat waktu pengendapan, maka bibitnya semakin sedikit tetapi pertumbuhannya tinggi sehingga ukuran partikel menjadi besar-besar. hal ini menyebabkan konduktivitasnya semakin rendah karena semakin besar ukuran partikel, mobilitas partikelnya semakin rendah sehingga semakin sulit menghantarkan listrik.
2. Beberapa metode yang digunakan dalam proses pengendapan :
a. pH
b. Penambahan sulfida
c. Reaksi dengan pereaksi organik
d. Elektrodeposisi
Berikan contohnya masing-masing!
a. Metode pengaturan pH
Dapat dilakukan dengan pengaturan pH larutan dari pH rendah ke pH sangat tinggi. pengaturan pH pada proses pengendapan sangat penting karena hasil pengendapan menjadi lebih selektif, spesifik dan sensitif. Dengan mengatur pH, kita dapat membuat kristal sesuai yang kita inginkan.
Pemisahan cara ini dapat dilakukan dalam tiga kategori, yakni (a) larutan dibuat dalam suasana asam kyat relatif pekat (b) larutan dibuat bufer pada pH menengah dengan pereaksi NH3 / NH4Cl, dan (c) larutan dibuat bufer pada pH tinggi dengan pereaksi CH3COOH/ CH3COONH4, NaOH/Na2O2.
b. Penambahan Sulfida
Perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam encer dan amonium polisulfida kuning menjadi dasar pemisahannya. Pengaturan pH menjadi kunci utama pemisahan dengan pengendapan melalui penambahan pereaksi sulfida. Sebagai peraksi dapat digunakan gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih aman.
c. Reaksi dengan pereaksi organik
Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Untuk mendapatkan pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses pengendapannya. Keuntungan dari menggunakan pereaksi organik yaitu karena Mr nya besar, ion logam dalam jumlah yang sangat kecilpun masih dapat diendapkan. Selain itu, hasilnya cukup spesifik dan endapan yang diperoleh umumnya sukar larut dalam air. Menggunakan pereaksi organik hasilnya juga stabil karena terbentuknya komplek khelat.
d. Elektrodeposisi
Elektrodeposisi merupakan suatu cara yang sangat berguna untuk penyempurnaan pemisahan. Dalam proses ini, spesies yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen yang tidak diperlukan dari suatu campuran. Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis . Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa, sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.Potensial yang diperlukan untuk penurunan konsentrasi ion logam pada tingkat yang diinginkan dapat dihitung langsung dari data polarografiknya.
Picture of Kurnia larasati
Re: PENGENDAPAN
by Kurnia larasati - Tuesday, 7 December 2010, 11:41 AM
 
<!-- @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } -->

1.Pengaruh daya hantar terhadap lamanya pembentukan kristal:

Pada pembentukan kristal,terdapat 2 tahap yakni tahap nukleasi dan tahap pertumbuhan . Pembentukan kristal terjadi saat konsentrasi zat terlarut jauh lebih tinggi daripada konsentrasi larutan jenuhnya. Adanya konduktivitas mendorong laju nukleasi. Pada awalnya, konduktivitas tinggi, tahap nukleasi lebih dominan, dalam waktu pendek dihasilkan jumlah kristal banyak dengan ukuran kecil. Setelah beberapa waktu, konduktivitas rendah (titik akhir nukleasi), tahap pertumbuhan mendominasi dengan waktu yang lambat dan dihasilkan sejumlah kecil kristal dengan ukuran besar. Pada tahap pertumbuhan terjadi penurunan konduktivitas secara tajam disebabkan pengurangan jumlah ion yang hadir dalam larutan. Pada keadaan super jenuh, konduktivitas tinggi, nukleasi mendominasi. Lama kelamaan kejenuhan larutan turun,konduktivitas turun, tahap pertumbuhan dominan.


2. Beberapa metode yang digunakan dalam proses pengendapan :
a. Pengaturan pH
<!-- @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } -->

Dalam metode ini dilakukan pengaturan pH larutan dari pH rendah ke pH sangat tinggi. pengaturan pH pada proses pengendapan sangat penting karena hasil pengendapan menjadi lebih selektif, spesifik dan sensitif. Dengan mengatur pH, kita dapat membuat kristal sesuai yang kita inginkan.
Pemisahan dengan metode ini dapat dilakukan dalam tiga kategori, yakni (a) larutan dibuat dalam suasana asam relatif pekat (b) larutan dibuat bufer pada pH menengah dengan pereaksi NH3 / NH4Cl, dan (c) larutan dibuat bufer pada pH tinggi dengan pereaksi CH3COOH/ CH3COONH4, NaOH/Na2O2.


b. Penambahan sulfida
<!-- @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } -->

Perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam encer dan amonium polisulfida kuning menjadi dasar pemisahannya. Pengaturan pH menjadi kunci utama pemisahan dengan pengendapan melalui penambahan pereaksi sulfida. Sebagai peraksi dapat digunakan gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih aman.


c. Reaksi dengan pereaksi organik
<!-- @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } -->

Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Untuk mendapatkan pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses pengendapannya. Keuntungan dari menggunakan pereaksi organik yaitu karena Mr nya besar, ion logam dalam jumlah yang sangat kecilpun masih dapat diendapkan. Selain itu, hasilnya cukup spesifik dan endapan yang diperoleh umumnya sukar larut dalam air. Menggunakan pereaksi organik hasilnya juga stabil karena terbentuknya komplek khelat.


d. Elektrodeposisi
<!-- @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } -->

Elektrodeposisi merupakan suatu cara yang sangat berguna untuk penyempurnaan pemisahan. Dalam proses ini, spesies yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen yang tidak diperlukan dari suatu campuran. Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis . Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa, sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.Potensial yang diperlukan untuk penurunan konsentrasi ion logam pada tingkat yang diinginkan dapat dihitung langsung dari data polarografiknya.



Picture of yunilia nur pratiwi
Re: PENGENDAPAN
by yunilia nur pratiwi - Tuesday, 7 December 2010, 12:40 PM
 
1. kurva konduktivitas vs waktu
pada awalnya terdapat banyak nukleat yang dapat berupa ion-ion. ion-ion tersebut dapat berperan sebagai agen pembentuk kristal(cluster). pada mulanya, nukleat berupa ion-ion dengan konduktivitas tinggi. seiring bertambahnya waktu maka nukleat-tersebut akan tumbuh menjadi kristal yang memiliki susunan tertentu dan memiliki gerakan yang terbatas, sehingga menyebabkan konduktivitas menurun. hal ini nampak pada gambar kurva yang semakin menurun konduktivitasnya seiring berjalannya waktu dari proses nukleasi sampai pertumbuhan kristal.

2. contoh-contoh metode pengendapan
ada 4 cara yang dapat dilakukan dalam pemisahan dengan metode pengendapan :
a. pengaturan pH
b. penggunaan pereaksi sulfida
c. penggunaan pereaksi organik
d. elektrodeposisi

untuk no.2 ini jawaban saya sama dengan jawaban saudari agustia. tapi saya masih bingung, apa bedanya elektrodeposisi dengan elektrolisis ? karena kalau dibaca-baca langkah2 kerjanya mirip, apa itu sama ?


Picture of iffatul muna
Re: PENGENDAPAN
by iffatul muna - Tuesday, 7 December 2010, 01:19 PM
 

1. Jika daya hantar semakin besar, maka waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan kristal makin cepat, waktu yang cepat ini menyebabkan jumlah nukleat yang terbentuk semakin banyak tetapi berukuran kecil.

Jika daya hantar semakin kecil, maka waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan kristal makin lama, waktu yang lama ini menyebabkan jumlah nukleat yang terbentuk sedikit tetapi berukuran besar karena kristal cenderung mengalami pertumbuhan.

2. Contoh metode pengendapan:

a. Dengan mengontrol pH

Memisahkan Fe(III) dari campurannya dengan logam-logam alkali menggunakan larutan buffer pada pH menengah dengan pereaksi NH3/NH4Cl. Pada pemisahan ini Fe(III) akan mengendap dan logam-logam alkali tetap berada dalam larutan.

b. Dengan penambahan sulfida

Memisahkan ion Pb2+ dari larutan-larutan yang juga mengandung ion Mn2+,Fe2+ dengan mengalirkan gas H2S dengan konsentrasi masing-masing ion, konsentrasi H2S, dan suasana asam tertentu

c. Reaksi dengan pereaksi organik

Memisahkan Ni(II) dalam larutan buffer asetat dengan pereaksi dimetilglioksim.

d. Dengan elektrodeposisi

Memisahkan logam Pb dari larutan yang mengandung logam-logam alkali tanah menggunakan katoda raksa. Logam Pb akan mengendap secara baik pada katoda raksa dan logam-logam alkali tanah akan tertinggal di dalam larutan.

renye
Re: PENGENDAPAN
by reny eka evi susanti - Tuesday, 7 December 2010, 05:38 PM
 

Semakin lama waktu proses dan daya hantar turun maka akan terjadi perubahan fase dari nukleasi ke pertumbuhan. semakin menurun daya hantar dan semakin lama waktu, maka ukuran kristal yang terbentuk akan semakin besar.

Pengendapan adalah pemisahan yang didasarkan pada perbedaan kelarutan anatara analit (komponen yang dicari) dengan zat-zat atau komponen lain yang tidak diinginkan. Pemisahan cara ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yakni: 1) Pengaturan pH, 2) Penambahan pereaksi sulfida, 3) Penambahan pereaksi anorganik, 4) Penambahan pereaksi organik dan 5) Elektrodeposisi.

Pengendapan dengan pengaturan pH berdasarkan atas dasar perbedaan kelarutan yang cukup besar dari hidroksida-hidroksida, oksida-oksida dan asam-asam dari berbagai unsur. Pengendapan dapat dilakukan dengan pengaturan pH larutan dari pH sangat rendah sampai sangat tinggi. Contohnya adalah pereaksi Buffer NH3/NH4Cl; komponen yang mengendap Fe(III),Cr(III),Al(III); komponen yang tidak mengendap Logam-logam alkali dan alkali tanah Mn(II), Cu(II), Zn(II), Ni(II), Co(II)

Perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam-asam encer dan amonium polisulfida kuning menjadi dasar pemisahan. Pengaturan pH menjadi kunci utama pemisahan dengan pengendapan melalui penambahan pereaksi sulfida. Contohnya : unsur As(V),As(III),Sb(V), dan Sb(III) ; kondisi untuk pengendapan HCl 3 M, HCl 0,3 M pada bufer sampai pH = 6 dengan asetat; kondisi untuk tidak terjadi pengendapan pada Bufer sampai pH = 6 dengan asetat

Pereaksi dengan reagen organik adalah Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Untuk mendapatkan pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses pengendapannya. Keuntungan pereaksi organik ini adalah: 1) masa molekul relatifnya besar, ion logam dalam jumlah yang kecilpun masih dapat diendapkan , 2) cukup spesifik, 3) endapan yang dipewroleh umumny sukar larut dalam air, 4) stabil karena terbentukknya kompleks khelat. Contohnya pereaksi Dimetilglikosim ; logam yang diendapkan Ni (II) dalam NH3 atau Buffer asetat; Pd(II) dalam HCl

Elektrodeposisi merupakan suatu cara yang sangat berguna untuk penyempurnaan pemisahan. Pemisahan dilakukan dengan elektrolisis dengan spesies zat yang mudah direduksi diendapkan pada katoda.contohnya Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis . Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa, sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.

Picture of viruzi axellina
Re: PENGENDAPAN
by viruzi axellina - Tuesday, 7 December 2010, 07:05 PM
 
Diskusi yang nomor 2:

Metode yang digunakan dalam proses pengendapan :

a. Pengendapan dengan pengaturan pH

Pengaturan keasaman mulai dari pH Sangat rendah samapai dengan pH tinggi.

Contoh:

Misalkan kita akan memisahkan logam timah / Sn(IV) maka kita dapat menggunakan pereaksi HNO3 pekat panas, logam timah / Sn(IV) akan mengendap sedangkan untuk kebanyakan ion logam lainnya tidak dapat mengendap.

b. Pengendapan dengan penambahan sulfida

Pemisahan dengan cara ini didasarkan pada perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam-asam encer dan dalam amonium polisulfida kuning. Dengan pengaturan pH cara sulfida dapat menjadi lebih selektif, spesifik dan sensitif.

Contoh:

Untuk memisahkan Zn(II) dari senyawanya dapat dilakukan dengan menggunakan (NH4)2S dengan pH buffer = 9. Pada keadaan demikian Zn(II) akan mengendap.

c. Pengendapan dengan reaksi yang melibatkan pereaksi organik

Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri.

Contoh:

Untuk memisahkan kation Cu(II) dalam NH3 dapat digunakan pereaksi a-Benzoinoksim.

a. Pengendapan dengan elektrodeposisi

Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis. Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa

Contoh:

Untuk memisahkan logam Cr dapat digunakan katoda raksa dimana logam Cr akan mengendap sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.


Picture of amalia cahyarini
Re: PENGENDAPAN
by amalia cahyarini - Tuesday, 7 December 2010, 08:50 PM
 
untuk contoh nomor 2, sy sependapat dg dina meylia dan agustia..




Picture of dyna rahmawati
Re: PENGENDAPAN
by dyna rahmawati - Wednesday, 8 December 2010, 03:09 AM
 
1. smakin tinggi daya hantar, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan nukleat (ukuran endapan kecil). semakin lama waktu yang digunakan, daya hantar rendah, terjadi growth(pertumbuhan kristal), ukuran endapan membesar.
Picture of dyna rahmawati
Re: PENGENDAPAN
by dyna rahmawati - Wednesday, 8 December 2010, 03:19 AM
 
2. pH
contoh : penambahan HNO3 pekat panas(memberikan suasana asam) untuk mengendapkan oksida - oksida W(VI), Ta(V), Nb(V)

penambahan sulfida
contoh : penambahan gas H2S, misalnya untuk mengendapkan analit yang mengandung ion - ion Mn2+, Fe2+, Pb2+, Zn2+.

reaksi dengan pereaksi organik
contoh : menambahkan dimetilglioksim untuk mengendapkan Ni(II) dalam NH3, Pd(II) dalam HCl

elektrodeposisi
contoh : pengendapan secara elektrolitik, menggunakan katoda raksa untuk menghilangkan berbagai ion logam sebe;um larutan logam yang tertinggal dianalisis. logam - logam yang lebih mudah direduksi daripada seng akan lebih mudah mengendap pada katoda raksa, sementara logam - logam yang lainnya akan tertinggal di dalam larutan (Al, Be, logam - logam alkali dan alkali tanah).
Picture of yosi triliana
Re: PENGENDAPAN
by yosi triliana - Wednesday, 8 December 2010, 05:41 AM
 
<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:35.7pt; margin-bottom:.0001pt; text-indent:-17.85pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-left:35.7pt; text-indent:-17.85pt; line-height:150%;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} -->

Pengaruh daya hantar terhadap proses kristalisasi, yaitu semakin tinggi daya hantar, maka proses kristalisasi akan semakin cepat. Hal ini karena makin tinggi daya hantar, maka akan memperbanyak kemungkinan terjadinya tumbukan.

Metode yang digunakan dalam pengendapan

pH: pengaturan pH larutan dengan menggunakan larutan asam, basa, maupun buffer.

Penambahan sulfida: didasarkan pada perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam encer dan amonium polisulfida kuning

Pereaksi organik: dengan menggunakan pereaksi organik yang umumnya memiliki Mr besar. Pemisahan ini spesifik dan menghasilkan zat yang stabil.

Elektrodeposisi: spesies yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen yang tidak diperlukan dari suatu campuran.

Picture of ika puspita
Re: PENGENDAPAN
by ika puspita - Wednesday, 8 December 2010, 03:06 PM
 
saya juga sependapat dengan jawaban dari teman-teman
Beberapa metode yang digunakan dalam proses pengendapan :
a. pH
b. Penambahan sulfida
c. Reaksi dengan pereaksi organik
d. Elektrodeposisi
Berikan contohnya masing-masing!
a. Metode pengaturan pH
Dapat dilakukan dengan pengaturan pH larutan dari pH rendah ke pH sangat tinggi. pengaturan pH pada proses pengendapan sangat penting karena hasil pengendapan menjadi lebih selektif, spesifik dan sensitif. Dengan mengatur pH, kita dapat membuat kristal sesuai yang kita inginkan.
Pemisahan cara ini dapat dilakukan dalam tiga kategori, yakni (a) larutan dibuat dalam suasana asam kyat relatif pekat (b) larutan dibuat bufer pada pH menengah dengan pereaksi NH3 / NH4Cl, dan (c) larutan dibuat bufer pada pH tinggi dengan pereaksi CH3COOH/ CH3COONH4, NaOH/Na2O2.
b. Penambahan Sulfida
Perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam encer dan amonium polisulfida kuning menjadi dasar pemisahannya. Pengaturan pH menjadi kunci utama pemisahan dengan pengendapan melalui penambahan pereaksi sulfida. Sebagai peraksi dapat digunakan gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih aman.
c. Reaksi dengan pereaksi organik
Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Untuk mendapatkan pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses pengendapannya. Keuntungan dari menggunakan pereaksi organik yaitu karena Mr nya besar, ion logam dalam jumlah yang sangat kecilpun masih dapat diendapkan. Selain itu, hasilnya cukup spesifik dan endapan yang diperoleh umumnya sukar larut dalam air. Menggunakan pereaksi organik hasilnya juga stabil karena terbentuknya komplek khelat.
d. Elektrodeposisi
Elektrodeposisi merupakan suatu cara yang sangat berguna untuk penyempurnaan pemisahan. Dalam proses ini, spesies yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen yang tidak diperlukan dari suatu campuran. Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis . Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa, sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.Potensial yang diperlukan untuk penurunan konsentrasi ion logam pada tingkat yang diinginkan dapat dihitung langsung dari data polarografiknya.

Picture of aang saptadri yahya
Re: PENGENDAPAN
by aang saptadri yahya - Thursday, 9 December 2010, 06:02 AM
 
<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-no-proof:yes;} p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-no-proof:yes;} p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-no-proof:yes;} p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-no-proof:yes;} p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-no-proof:yes;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-hansi-font-family:Calibri;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; line-height:150%;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:1044792752; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1595691198 69271563 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:?; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings;} @list l1 {mso-list-id:2102796067; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:2065303708 69271561 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:?; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} -->

Kurva konduktivitas vs waktu dapat dijelaskan sebagai berikut :

  • Pada awal waktu reaksi, terdapat nukleat berupa ion-ion dalam jumlah cukup banyak. Terdapat 2 tahap yakni tahap nukleasi dan tahap pertumbuhan pada pembentukan kristal. Ion-ion tersebut dapat berperan sebagai agen pembentuk kristal(cluster).
  • Pada mulanya, nukleat berupa ion-ion dengan konduktivitas tinggi. Kurva menunjukkan bahwa semakin kecil daya hantar, makin lama waktu yang digunakan dalam proses pengendapan. Dengan demikian, akan terjadi perubahan dari fase nukleasi menuju fase pertumbuhan (fase pertumbuhan lebih dominan).
  • Pada tahap pertumbuhan terjadi penurunan konduktivitas secara tajam disebabkan pengurangan jumlah ion yang hadir dalam larutan. Pada keadaan super jenuh, konduktivitas tinggi, nukleasi mendominasi. Lama kelamaan kejenuhan larutan turun,konduktivitas turun, tahap pertumbuhan dominan.Fase pertumbuhan ini mempengaruhi ukuran kristal yang terbentuk, maka dengan menurunnya daya hantar dan waktu, ukuran kristal yang terbentuk makin besar.
  • Sebaliknya pada saat daya hantar besar maka waktu yang digunakan dalam proses pengendapan pun makin cepat, tahap nukleasilah yang lebih dominan (pada larutan super jenuh). seiring bertambahnya waktu maka nukleat-tersebut akan tumbuh menjadi kristal yang memiliki susunan tertentu dan memiliki gerakan yang terbatas, sehingga menyebabkan konduktivitas menurun. hal ini nampak pada gambar kurva yang semakin menurun konduktivitasnya seiring berjalannya waktu dari proses nukleasi sampai pertumbuhan kristal.

Beberapa metode yang digunakan dalam proses pengendapan :
a. Metode pengaturan pH
Pengaturan pH pada proses pengendapan sangat penting karena hasil pengendapan menjadi lebih selektif, spesifik dan sensitif.Pengaturan PH dapat dilakukan dengan pengaturan pH larutan dari pH rendah ke pH sangat tinggi. Dengan mengatur pH, kristal pembentukan kristal dapat dikontrol.Pemisahan cara ini dapat dilakukan dalam tiga kategori, yakni (a) larutan dibuat dalam suasana asam kyat relatif pekat (b) larutan dibuat bufer pada pH menengah dengan pereaksi NH3 / NH4Cl, dan (c) larutan dibuat bufer pada pH tinggi dengan pereaksi CH3COOH/ CH3COONH4, NaOH/Na2O2.


b. Penambahan Sulfida
Gas hidrogen sulfida sering dipakai sebagai reagensia dalam analisis anorganik kualitatif. Bila gas hidrogen sulfida dialirkan kedalam larutan, sulfide-sulfida logam mengendap. Didasarkan atas kaidah: pengendapan hanya bisa terjadi, jika hasilkali konsentrasi-konsentrasi ion logam dan ion sulfide (dipangkatkan dengan sesuai) melampaui nilai hasilkali kelarutan. Sementras konsentrasi ion logam biasanya jatuh dalam daerah 1 - mol/L. konsentrasi ion sulfida dapat berbeda-beda dan dapat dipilih dengan mudah dengan penyesuaian pH larutan sampai suatu nilai yang cocok.

Perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam encer dan amonium polisulfida kuning menjadi dasar pemisahannya. Pengaturan pH menjadi kunci utama pemisahan dengan pengendapan melalui penambahan pereaksi sulfida. Sebagai peraksi dapat digunakan gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih aman.


c. Reaksi dengan pereaksi organik

Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Untuk mendapatkan pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses pengendapannya. Keuntungan dari menggunakan pereaksi organik yaitu karena Mr nya besar, ion logam dalam jumlah yang sangat kecilpun masih dapat diendapkan. Selain itu, hasilnya cukup spesifik dan endapan yang diperoleh umumnya sukar larut dalam air. Menggunakan pereaksi organik hasilnya juga stabil karena terbentuknya komplek khelat.

Contoh

Proses pemebentukan nikel dimetil glioksin merupakan sebuah reaksi khusus yang dari Ni2+(aq) yang dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Pada reaksi ini, DMG ditambahkan dalam larutan garam nikel (II) beramonia akan dihasilkan endapan merah terang dari senyawa nikel dimetil glioksin, Ni(DMG). Selain terjadi ikatan koordinasi antara atom N dan Ni2+ ­ terdapat pula ikatan hidrogen dalam senyawa kompleks ini. Reaksi yang terjadi adalah sbb :

2DMG (aq) + Ni2+(aq) + 2OH- (aq) Ni(DMG)2 (s) + 2H2O (l)

Struktur dari

 Ni(DMG)2  H3C C C CH3

 N N

 O O

 

 H Ni H

 

 O O

 

 N N

 

 H3C C C CH3

d. Pengendapan dengan pereaksi anorganik.

beberapa senyawa anorganik yang dapat digunakan adalah :

  1. Larutan mengandung ion besi (III) dicampur dengan ion hidroksida, maka akan terbentuk endapan seperti agar-agar (gel) dari senyawa besi (III) hidroksida yang berwarna seperti karat
  2. Penambahan larutan kalium heksasianoferat (II) ke dalam larutan yang mengandung ion besi (III) menghasilkan endapan biru gelap.
  3. Larutan K3[Fe(CN)6] bila ditambahkan dalam larutan yang mengandung ion besi (III) menghasilkan larutan yang berwarna coklat atau hijau.


e. Elektrodeposisi
Dalam proses elektrodeposisi, spesies yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen yang tidak diperlukan dari suatu campuran. Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis . Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa, sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.Potensial yang diperlukan untuk penurunan konsentrasi ion logam pada tingkat yang diinginkan dapat dihitung langsung dari data polarografiknya.