Picture of aang saptadri yahya
Re: PENGENDAPAN
by aang saptadri yahya - Thursday, 9 December 2010, 06:02 AM
 
<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 415 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-no-proof:yes;} p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-no-proof:yes;} p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-no-proof:yes;} p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-no-proof:yes;} p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-no-proof:yes;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-hansi-font-family:Calibri;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; line-height:150%;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:1044792752; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1595691198 69271563 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:?; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings;} @list l1 {mso-list-id:2102796067; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:2065303708 69271561 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:?; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} -->

Kurva konduktivitas vs waktu dapat dijelaskan sebagai berikut :

  • Pada awal waktu reaksi, terdapat nukleat berupa ion-ion dalam jumlah cukup banyak. Terdapat 2 tahap yakni tahap nukleasi dan tahap pertumbuhan pada pembentukan kristal. Ion-ion tersebut dapat berperan sebagai agen pembentuk kristal(cluster).
  • Pada mulanya, nukleat berupa ion-ion dengan konduktivitas tinggi. Kurva menunjukkan bahwa semakin kecil daya hantar, makin lama waktu yang digunakan dalam proses pengendapan. Dengan demikian, akan terjadi perubahan dari fase nukleasi menuju fase pertumbuhan (fase pertumbuhan lebih dominan).
  • Pada tahap pertumbuhan terjadi penurunan konduktivitas secara tajam disebabkan pengurangan jumlah ion yang hadir dalam larutan. Pada keadaan super jenuh, konduktivitas tinggi, nukleasi mendominasi. Lama kelamaan kejenuhan larutan turun,konduktivitas turun, tahap pertumbuhan dominan.Fase pertumbuhan ini mempengaruhi ukuran kristal yang terbentuk, maka dengan menurunnya daya hantar dan waktu, ukuran kristal yang terbentuk makin besar.
  • Sebaliknya pada saat daya hantar besar maka waktu yang digunakan dalam proses pengendapan pun makin cepat, tahap nukleasilah yang lebih dominan (pada larutan super jenuh). seiring bertambahnya waktu maka nukleat-tersebut akan tumbuh menjadi kristal yang memiliki susunan tertentu dan memiliki gerakan yang terbatas, sehingga menyebabkan konduktivitas menurun. hal ini nampak pada gambar kurva yang semakin menurun konduktivitasnya seiring berjalannya waktu dari proses nukleasi sampai pertumbuhan kristal.

Beberapa metode yang digunakan dalam proses pengendapan :
a. Metode pengaturan pH
Pengaturan pH pada proses pengendapan sangat penting karena hasil pengendapan menjadi lebih selektif, spesifik dan sensitif.Pengaturan PH dapat dilakukan dengan pengaturan pH larutan dari pH rendah ke pH sangat tinggi. Dengan mengatur pH, kristal pembentukan kristal dapat dikontrol.Pemisahan cara ini dapat dilakukan dalam tiga kategori, yakni (a) larutan dibuat dalam suasana asam kyat relatif pekat (b) larutan dibuat bufer pada pH menengah dengan pereaksi NH3 / NH4Cl, dan (c) larutan dibuat bufer pada pH tinggi dengan pereaksi CH3COOH/ CH3COONH4, NaOH/Na2O2.


b. Penambahan Sulfida
Gas hidrogen sulfida sering dipakai sebagai reagensia dalam analisis anorganik kualitatif. Bila gas hidrogen sulfida dialirkan kedalam larutan, sulfide-sulfida logam mengendap. Didasarkan atas kaidah: pengendapan hanya bisa terjadi, jika hasilkali konsentrasi-konsentrasi ion logam dan ion sulfide (dipangkatkan dengan sesuai) melampaui nilai hasilkali kelarutan. Sementras konsentrasi ion logam biasanya jatuh dalam daerah 1 - mol/L. konsentrasi ion sulfida dapat berbeda-beda dan dapat dipilih dengan mudah dengan penyesuaian pH larutan sampai suatu nilai yang cocok.

Perbedaan kelarutan yang besar dari senyawa-senyawa sulfida dalam asam encer dan amonium polisulfida kuning menjadi dasar pemisahannya. Pengaturan pH menjadi kunci utama pemisahan dengan pengendapan melalui penambahan pereaksi sulfida. Sebagai peraksi dapat digunakan gas H2S atau larutan anion sulfida dari hidrolisis senyawa tioasetamida yang lebih aman.


c. Reaksi dengan pereaksi organik

Sejumlah peraksi organik terpilih yang dapat digunakan untuk mengisolasi berbagai ion anorganik telah dibahas dalam gravimetri. Untuk mendapatkan pemisahan yang baik perlu diperhatikan pengaturan pH pada proses pengendapannya. Keuntungan dari menggunakan pereaksi organik yaitu karena Mr nya besar, ion logam dalam jumlah yang sangat kecilpun masih dapat diendapkan. Selain itu, hasilnya cukup spesifik dan endapan yang diperoleh umumnya sukar larut dalam air. Menggunakan pereaksi organik hasilnya juga stabil karena terbentuknya komplek khelat.

Contoh

Proses pemebentukan nikel dimetil glioksin merupakan sebuah reaksi khusus yang dari Ni2+(aq) yang dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Pada reaksi ini, DMG ditambahkan dalam larutan garam nikel (II) beramonia akan dihasilkan endapan merah terang dari senyawa nikel dimetil glioksin, Ni(DMG). Selain terjadi ikatan koordinasi antara atom N dan Ni2+ ­ terdapat pula ikatan hidrogen dalam senyawa kompleks ini. Reaksi yang terjadi adalah sbb :

2DMG (aq) + Ni2+(aq) + 2OH- (aq) Ni(DMG)2 (s) + 2H2O (l)

Struktur dari

 Ni(DMG)2  H3C C C CH3

 N N

 O O

 

 H Ni H

 

 O O

 

 N N

 

 H3C C C CH3

d. Pengendapan dengan pereaksi anorganik.

beberapa senyawa anorganik yang dapat digunakan adalah :

  1. Larutan mengandung ion besi (III) dicampur dengan ion hidroksida, maka akan terbentuk endapan seperti agar-agar (gel) dari senyawa besi (III) hidroksida yang berwarna seperti karat
  2. Penambahan larutan kalium heksasianoferat (II) ke dalam larutan yang mengandung ion besi (III) menghasilkan endapan biru gelap.
  3. Larutan K3[Fe(CN)6] bila ditambahkan dalam larutan yang mengandung ion besi (III) menghasilkan larutan yang berwarna coklat atau hijau.


e. Elektrodeposisi
Dalam proses elektrodeposisi, spesies yang mudah direduksi dapat merupakan zat yang dicari atau merupakan komponen yang tidak diperlukan dari suatu campuran. Katoda raksa dapat digunakan secara khas untuk menghilangkan berbagai ion logam sebelum larutan yang tertinggal dianalisis . Pada umumnya, logam-logam yang lebih mudah direduksi dari pada logam seng akan mengendap secara baik pada katoda raksa, sementara logam-logam seperti aluminium, berillium, logam-logam alkali dan alkali tanah akan tertinggal dalam larutan.Potensial yang diperlukan untuk penurunan konsentrasi ion logam pada tingkat yang diinginkan dapat dihitung langsung dari data polarografiknya.